Sabtu, 31 Mei 2008

Your Future Is In Your Mind and Mouth



Whether you realize it or not you have a powerful control over your future. It is literally in your own hands -- or should I say your own mind and mouth. And it is all by God's design.

I could go on and on building up to this and give you all kinds of background information, but I've got a lot to do today, so let's get to the point.

What you keep saying with your mouth over and over is what you are presently holding in your mind. What you hold in your mind and say with your mouth WILL be YOUR reality. I say YOUR reality, because it is not the ONLY reality.

If you hold in your mind and say with your mouth something different -- that will be your NEW reality.

For example, some people say "I can't lose weight. Nothing I do works, there is no use trying to lose weight, it just doesn't work for me. Every time I don't eat I get a headache and every time I exercise I get sore, this is just not going to work for me."
Now you can substitute any topic you want in there -- having money, finding a mate, getting a better job, whatever.

If this is what you think about most of the time and what you are constantly saying everything in the universe is working to fulfill your words. A day after day you find more and more evidence to prove you right, so you say to yourself, "See, I told you, I can't do this."

Now, some will say that they don't want it to be that way and that may be true mentally or intellectually but if your heart and mind are still dwelling on that belief you have no other option than to receive it.

If someone says, "I can't afford a new car" event after event will prove them right because that's what they are looking for. And yet the other outcome is just as available. State what you desire and start looking for the results and they will start coming your way.

But don't be like the man who decided to try this because he had a small mountain in front of his home that blocked his view of the ocean. So he read in the bible that he could cast the mountain into the sea, and that night he prayed for it to happen. Then the next morning he opened his front door and the mountain was still there and he yelled out, "I knew it, this stuff doesn't work!" He may have changed his words, but he never changed his mind.

Pick the future you desire first, then set your heart, mind AND mouth to that end.

By Duke Clarke
TheWayOfProsperity.com

If You Don't Focus On These Areas, You Will Never Be Happy Or Fulfilled In Life



When we analyze this life, we realize that there are only a few things in life that truly matter. There are only six areas in life where we can focus on and expect to have happy and fulfilling lives. Unfortunately though, the most important things are usually the most neglected; drowned out in a sea of a lot of meaningless things. Consider this a timely reminder to kick the noise out of your life and focus on that which is truly meaningful.

The Areas that Truly Matter

In this life, six areas come up time and time again as areas which have the highest impact on the quality of life:

1) Health and taking care of your temple: you body

2) Emotional health: How healthy is your emotional life? Do your emotions work in your favor or against it?

3) Relationships: How do you relate to your spouse? Your family and friends? How about people you don't know. Do you have mutually nurturing relationships with all people? Are you a leech?

4) Purpose in life: Do you have a reason to get up in the morning? Is there some destination higher than the day to day details and minutia? Are you moving towards it or away from it?

5) Your spirit: What is your bond to the deepest part of yourself? How do you understand the spirit and the soul? Do you feel connected to your Creator? Is your spirit a blessing or a curse upon this Earth?

6) Environmental Impact: Are you leaving this world better than you found it or leaving a debt for future generations? Are you steward of nature or a destroyer of lands?

By Tony Chomba Mwangi Njanja

Selasa, 20 Mei 2008

Jadi Pengusaha Tidak Harus Pintar

Sosok Purdi E. Chandra (45) kini dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki hampir 400 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun. Apa resep suksesnya sehingga Primagama kini menjadi sebuah holding company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan? Purdi membeberkannya dalam wawancaranya dengan Ummi.
Lewat Bimbingan Belajar Primagama, Purdi berhasil menjadi pengusaha sukses. Untuk meraih impiannya Purdi berhenti kuliah. Akhirnya ia berhasil juga mendapatkan gelar dari lembaga pendidikan yang dibentuknya sendiri.
Lego Motor, Berhenti KuliahBukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya.
Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita–cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.
Sejak saat itu pria kelahiran Punggur, Lampung Tengah ini mulai menajamkan intuisi bisnisnya. Dia melihat tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri yang punya nama, seperti UGM.
Bagaimana jika mereka dibantu untuk memecahkan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, pikirnya waktu itu. Purdi lalu mendapatkan ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang diberi nama, Primagama.
“Saya mulai usaha sejak tahun 1982. Mungkin karena nggak selesai kuliah itu yang memotivasi saya menjadi pengusaha,” kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego motornya seharga 300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan.
Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahu setelah itu nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini.
“Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu setelah ada program jaminan diri,” ungkapnya soal rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama. ”Kalau ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Kalau nggak uang kembali. Nah, supaya diterima murid-murid yang pinter kita angkat jadi pengajar. Karena yang ngebimbing pinter, ya 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri,” lanjutnya.
Mengembangkan Sistem WaralabaKarena reputasinya Bimbel Primagama makin dikenal di Kota Pelajar, Yogya. Purdi tak cepat berpuas diri. Ia ingin mengembangkan cabang Primagama di kota lain. Mulailah cabang-cabang Primagama bermunculan di Bandung, Jakarta dan kota besar lain di Indonesia.
Purdi juga berinovasi mengembangkan sistem franchise atau waralaba (pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu). Di Pekanbaru, Sampit (Kalimantan Tengah) dan Tangerang telah dibuka cabang dengan sistem ini. Menurutnya sistem ini sangat tepat untuk dikembangkan sebab usaha bisa berkembang tanpa harus menyiapkan dana sendiri.
“Sistem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita daripada cara yang lainnya. Selain tak perlu merogoh kocek untuk investasi lagi ternyata keuntungan sebagai pemilik merek cukup besar. Yang jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap bulannya pada kita,” jelas ayah dari Fesha dan Zidan ini.
Purdi yakin merek lokal bisa berkembang dengan sistem ini dan bukan terbatas pada produk makanan saja. Jika merek lokal bisa masuk bisnis waralaba bukan tidak mungkin akan menjadi produk ini bisa jadi produk global seperti McDonald. Namun ia menyayangkan di Indonesia belum ada lembaga yang menyiapkan sistem waralaba mulai dari persiapan awal hingga jadi.
Pengusaha Yang beraniKeberanian adalah salah modal wirausaha. Purdi menyatakan seorang wirausaha harus berani mimpi, berani mencoba, berani merantau, berani gagal dan berani sukses. Lima hal ini adalah hasil dari pengalamannya selama ini.
Sejak dini Purdi sudah dididik berjiwa usaha. Di bangku SMP ia sudah beternak ayam dan bebek, kemudian menjual telurnya ke pasar. Purdi bermimpi kelak ia akan menjadi pengusaha sukses.
Berani mimpi menurut Purdi adalah cetak biru dari sebuah visi ke depan seorang wirausaha. Mimpi itu akan mensugesti seseorang untuk berhasil dan mengerahkan semua kemampuannya untuk mencapai visinya. Mimpi ini pula akan memotivasi bawahannya dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis.
Orang yang memiliki mimpi besar dicontohkan Purdi adalah Bill Gates yang bermimpi kelak di semua rumah di dunia akan memiliki computer. Atau juga Michael Dell yang bermimpi mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Mereka ini menurut Purdi orang yang yakin mimpinya akan jadi kenyataan dengan kerja keras.
“Orang itu tidak pernah gagal, hanya saja dia berhenti mencoba,” tukas pria yang mendapatkan gelar dari lembaga pendidikan yang dibentuknya sendiri. Purdi mengingatkan jika seorang ingin berhasil dalam bisnis harus berani mencoba. Situasi sulit justru membuat seorang wirausaha semakin tertantang.
Soal merantau, Purdi muda sudah berani meninggalkan kota kelahirannya dan mencoba mandiri dengan bersekolah di salah satu SMA di Yogyakarta. Ibunya, Siti Wasingah dan ayahnya, Mujiyono, merestui keinginan kuat anaknya untuk mandiri. Dengan merantau Purdi merasa tidak tergantung dan bisa melihat berbagai kelemahan yang dia miliki. Pelan-pelan berbagai kelemahan itu diperbaiki oleh Purdi. Hasilnya, Ia mengaku semakin percaya diri dan tahan banting dalam setiap langkah dalam bisnisnya.
Gagal dan berhasil ada dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Namun, bagaimana menyikapi sebuah kegagalan itu yang penting. Baginya, pengalaman gagal dapat dipergunakan untuk menemukan kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali.
“Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita, memperluas wawasan kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, serta untuk lebih mendekatkan diri kita pada Tuhan,” kata pria yang mengaku pernah 10 kali gagal saat membuat restoran Padang.
BODOL, BOTOL dan BOBOLPurdi mengaku punya resep manjur bagi yang ingin berwirausaha, yaitu BODOL, BOTOL dan BOBOL. Mungkin masih kedengaran aneh di telinga, namun ia meyakinkan bahwa resep ini berguna bagi yang merasa ragu-ragu dan terlalu banyak perhitungan dalam berusaha yang malah menghambat rencana mereka untuk berwirausaha.
Jika orang bingung ketika memulai bisnis karena tak punya modal, menurut Purdi gunakan saja resep BODOL yaitu Berani, Optimis, Duit, Orang Lain. Dalam bisnis diperlukan keberanian dan rasa optimis. Jika tidak punya uang tidak ada salahnya pinjam duit orang lain. Pasti ada orang yang mau membiayai bisnis yang akan kita jalankan jika memang prospektif.
“Kalau kita punya duit dan modal tapi tidak ahli di bidang bisnis, gunakan jurus BOTOL,” tukas Purdi. Berani, Optimis, Tenaga, Orang Lain. Jika kita punya modal, kenapa tidak kita serahkan pada yang ahli di bidangnya sehingga bisnis tetap berjalan. Pendeknya kita tak harus menggunakan tenaga sendiri untuk menjalankan bisnis.
Resep terakhir adalah jurus BOBOL. yaitu Berani, Optimis, Bisnis, Orang, Lain. Ini dikeluarkan jika ide bisnis pun tak ada maka kita bisa meniru bisnis orang lain tambah Purdi. Ibaratnya, bisnis adalah seperti masuk ke kamar mandi yaitu dengan tidak banyak berpikir. Jika di kamar mandi airnya kurang hangat, semua bisa diatur hingga sesuai dengan keinginan kita.
Enterpreuner University, Kuliah Tanpa GelarSemua orang bisa jadi wirausahawan, ucap suami Triningsih Kusuma Astuti ini yakin. Memang yang paling baik ditanamkan pendidikan enterpreuner ini sejak kanak-kanak di dalam keluarga. Sebab, anak akan merekan semuanya dalam memorinya dan selanjutnya akan menjadi pola pikir dan cara perilaku anak di masa depannya. “Namun, itu bukanlah hal-hal penentu keberhasilan. Begitu pula dengan faktor usia, kaya-miskin, jenius atau tidak, juga gelar formal,” kata pria yang juga menjadi dosen tamu di beberapa universitas ini.
Untuk menjadi pengusaha tak perlu pintar dan memiliki embel-embel gelar. Sebab jika terlalu pintar justru malah akan berhitung dan melihat banyak resiko yang harus dihadapi sehingga nyalinya malah ciut. “Bayangkan anda kuliah Magister Manajemen (MM) di UI anda harus bayar 50 juta. Selesai kuliah mungkin anda merasa tidak punya uang,” katanya lagi.
Keprihatinannya terhadap iklim bisnis di Indonesia menyebabkan Purdi harus melakukan sesuatu. Tampilah ia sebagai bagian dari politisi yang manggung di Senayan sampai tahun ini. Keinginannya adalah merubah pola pendidikan saat ini yang berorientasi menjadi pekerja bukan pengusaha. Seharusnya, menurut pria yang pernah menjadi ketua Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogya ini, ada alternatif lain dalam sistem pendidikan kita. Paling tidak anak-anak diajarkan untuk berwira usaha. Sayangnya idenya tidak mendapat tanggapan.
“Saya merasa adanya universitas untuk mencetak pengusaha baru itu penting. Kalau perlu universitas ini tidak perlu menggunakan aturan formal, tanpa status,tanpa akreditasi, tanpa dosen, tanpa ijazah dan tanpa gelar. Wisudanya pun dilakukan saat mahasiswa benar-benar membuka usaha,” ujar pria yang menerima Enterprise 50 dari Anderson Consulting dan Majalah Swa ini serius.
Idenya ini diwujudkan dengan membentuk Enterpreuner University (EU). Dengan dibimbing langsung oleh Purdi, EU kini telah memiliki 37 angkatan. Di sana tak ada nilai, ijazah maupun gelar. Menurut Purdi masyarakatlah yang berhak menilai pengusaha itu memiliki kredibilitas atau tidak, sukses atau tidak. Hal ini berbeda dengan pendidikan yang memberlakukan ujian tapi tidak membolehkan siswanya mencontek.
“Dalam dunia riil bisnis, yang namanya bertanya sah-sah saja. Menyontek usaha orang lain juga boleh saja. Meniru kiat sukses pengusaha lain juga silahkan. Nggak ada yang melarang,” Purdi beralasan.
Di EU yang hanya memakan waktu 3 bulan dan kuliah seminggu 1 kali ini, Purdi mengkonsentrasikan pendidikannya pada pengembangan kecerdasan emosional, spiritual, mempertajam kreativitas dan intuisi bisnis mahasiswanya. Materinya pun seputar nilai-nilai kewirausahaan seperti pantang menyerah, kreatif dan inovatif, semangat tinggi, berani dan jeli melihat peluang usaha. Purdi yakin kelak EU akan mencetak pengusaha-pengusaha baru yang akan menggiatkan iklim investasi di Indonesia.
Sumber: Majalah Ummi Online

Selasa, 13 Mei 2008

BAGAIMANA MEMPEROLEH RP100.000.000 SETAHUN DENGAN MENJADI PENERBIT DI RUMAH YANG MODALNYA KURANG DARI RP. 200.000.

Pada zaman sekarang ini , siapa saja bisa menjadi penulis dan penerbit sepenuh waktu di rumah dan memperoleh penghasilan sehingga lebih dari Rp100.000.000 setahun atau lebih dari Rp8.000.000 setiap bulan.
Anda bisa memulai perusahaan ini dalam waktu kurang lebih 2 minggu saja . Bidang penerbitan dan penulisan merupakan salah satu bidang usaha yang berprestasi yang bisa anda ceburi, dan anda akan mendapati bahwa beribu-ribu orang di seluruh dunia akan membaca ide dan pemikiran anda .

Anda mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi kehidupan orang lain dan anda akan memperoleh keuntungan yang banyak di dalam proses tersebut . Dengan teknologi terkini, Desktop publishing atau penerbitan meja akan menjadi satu cara yang tidak mustahil untuk dilakukan .

Teknologi komputer telah membolehkan kita untuk menjadi penulis dan menerbitkan buku-buku , panduan-panduan , resep masakan dengan cara yang lebih mudah serta biaya yang murah . Masalahnya ialah bukan bagaimana untuk mencetak atau menerbitkan buku tersebut tetapi yang paling penting ialah bagaimana untuk mengedarkannya !


Memasarkan Buku Anda


Salah satu cara untuk memudahkan pengedaran buku anda ialah dengan mengedarkannya sendiri . Apabila pasaran telah anda dapati, maka dengan mudah anda bisa mengedarkannya sendiri . Jika anda memasarkan buku anda dengan betul maka anda akan dapat menjual untuk selamanya .

Malah ia menjadikan anda bisa memperoleh penghasilan berjuta-juta rupiah setiap bulan . Dan setiap buku baru yang anda tulis akan menjadi satu sumber tambahan yan baru. Dan apabila anda telah dapat memulai usaha ini, ia sukar dihentikan walaupun anda mau berbuat demikian .


Bagaimana Saya Memulai Penerbitan Saya Dengan Modal Rp100.000


Pertama kali saya memulai bisnis dalam bidang penerbitan ini hanyalah dengan modal sebanyak Rp100.000 untuk membuat iklan kecil. Apa yang sangat menakjubkan ialah iklan dan penanaman modal yang kecil ini telah memberikan keuntungan sebanyak beberapa ratus ribu rupiah setiap bulan .

Memang tidak mencukupi untuk menyara hidup, tetapi setidak-tidaknya saya telah memperoleh penghasilan dengan usaha kecil itu saja . Saya terus menanamkan modal dari semua keuntungan yang saya perolehi di dalam beberapa iklan lain .

Hasilnya sehingga sekarang saya berhasil memperoleh penghasilan beberapa juta rupiah setiap bulan , malah jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan penghasilan saya dimasa lalu di dalam bidang kerja yang pernah diceburi . Malah ada kalanya saya bisa memperoleh sehingga melebihi sejuta rupiah sehari ! Tidak mustahil anda juga mampu melakukannya sekiranya anda mengetahui rahasianya.


Satu Rahasia Yang Harus Anda Ketahui Untuk Sukses

Salah satu rahasianya ialah anda jangan mengikuti pasaran, tetapi biarlah pasaran yang akan mengikuti kehendak anda . Anda mungkin harus mengetahui dan memahami suatu pasaran , sebagai contoh anda harus mengambil perhatian khusus atau memfokuskan kepada apa yang khalayak ramai minati . Anda harus berani mengambil peduli apa yang sedang berlaku disekeliling anda.


Menukar ide Anda Menjadi Uang Jutaan Rupiah

Walaupun anda tidak tahu menulis, anda masih bisa menggunakan jasa orang lain untuk menulis bagi pihak anda . Anda hanya perlu mencari sesuatu topik atau tajuk saja . Saya bisa menunjukkan kepada anda cara untuk menulis sekalipun anda fikirkan bahwa anda tidak bisa . Anda bisa memiliki buku yang menarik sebagaimana yang terdapat di toko-toko buku dengan harga di bawah Rp3.000 sebuah .

Ia bisa dijual pada harga dari Rp40.000 – Rp90.000 sebuah . Sudah tentulah mereka tidak hanya membayar harga buku tersebut tetapi sebaliknya mereka membayar untuk mendapatkan informasi tersebut . Keuntungannya sangat menakjubkan dan sebab itulah ia mampu memberikan keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat bila di bandingkan dengan usaha lain.

Sebgai penerbit mungkin sebagian besar waktu anda hanya digunakan untuk membuat penyelidikan saja . Dengan melakukan perkara ini, anda bukan saja akan memperoleh pelajaran dan ide baru, tetapi apa yang lebih penting kerja-kerja anda ini akan menghasilkan keuntungan yang amat lumayan sekali apabila anda mengedarkan dan menjualnya . Dengan kata lain anda akan dibayar sewaktu anda sedang belajar .

Bukan saja pengetahuan anda akan meningkat, malah rekening bank anda juga akan terus meningkat. Anda juga akan merasa gembira karena informasi/maklumat yang anda berikan itu akan memberikan keuntungan kepada ribuan orang . Ini hanyalah sebagian kecil usaha anda untuk memajukan dunia ini, dan anda mempunyai peluang untuk menjadi ‘SESEORANG ’. yang kebanyakan orang tidak tahu bagaimana untuk sampai ke tahap ini, tetapi anda bisa melakukannya .


Ia Seperti Satu Permainan


Anda perlu mengerti bahwa perusahaan ini bukan hanya untuk dilakukan sekali saja. Ia bisa dijalankan selama yang anda mau . Ia berfungsi dengan menggunakan formula tertentu . Apabila anda telah menemui kombinasi ini, anda hanya perlu meneruskannya dan terus mempromosikan atau anda bisa memberikan perusahaan ini kepada orang lain untuk menjalankannya dan anda hanya menerima royalti saja .


Kebebasan Keuangan Dengan Memiliki Perusahaan Penerbitan Sendiri

Untuk memperoleh penghasilan sebanyak Rp100.000.000 setahun, anda hanya perlu menjual sebanyak 41 buah buku seminggu yang berharga Rp50.000. Jika anda fikir anda mau dan bisa melakukannya, berarti anda sedang menuju kearah kesuksesan dan keuntungan besar didalam perusahaan penerbitan ini .

Jika dilakukan dengan benar anda bisa memperoleh lebih banyak darpada Rp100.000.000 setiap tahun . Saya sangat yakin, ia satu usaha yang mudah dan menyenangkan . Peluang penghasilannya tiada batasan . Jika anda mau mempelajari lebih mendalam lagi mengenai usaha seperti ini, anda bisa menghubungi ARMADA GLOBAL ENTERPRISE. Setiap pertanyaan anda akan dilayan dengan baik.

Sabtu, 10 Mei 2008

BAGAIMANA MENUKAR RP 250.000 MENJADI RP 15.000.000

Tajuk diatas sangat menarik sekali. Ia merupakan satu rahasia bagaimana menjadikan uang anda berkembang dengan cepat dan aman tanpa perlu menanggung resiko apa-apa. Anda bisa menukarkan uang sebanyak Rp250.000 dan menjadikannya sehingga Rp15.000.000 dalam waktu 60 hari dengan menggunakan satu rahasia dan tehnik yang mudah dan menarik. Sistem ini merupakan satu pendekatan usaha yang mudah dimana anda tidak perlu menemui siapa pun.

Anda bisa bekerja dengan tenang dan leluasa di rumah tanpa ada gangguan. Anda hanya perlu menggunakan sedikit waktu saja untuk menjalankan usaha ini. Tiada sistem lain yang lebih menarik dan mudah daripada ini. Ia bukanlah satu perjudian atau pun satu penanaman modal dalam saham.

BAGAIMANA PERKARA INI BISA BERLAKU

Anda hanya perlu mengeluarkan sejumlah uang yang dimaksudkan untuk membuat iklan di surat kabar atau majalah dan memberitahu orang bahwa anda mempunyai “sesuatu” yang bernilai dan sangat penting untuk mereka (pembaca). Sebagaimana yang kita ketahui, pembaca surat kabar dan majalah merupakan golongan pembaca yang bermacam-macam. Sebagian daripada mereka mungkin terdiri daripada golongan pelajar, remaja, golongan pekerja, pensiunan dan sebagainya. Tujuan mereka membaca surat kabar juga berlainan.

Ada yang suka membaca berita yang datang sewaktu-waktu, berita sensasi, perdagangan, mencari lowongan kerja, memiliki hobi, mencari peluang usaha, mencari peluang pinjaman uang dan bermacam-macam lagi kategori pembaca. Di sini terdapat ruang untuk mencari uang yang banyak setiap hari. Bagi mereka yang inovatif dan berfikiran kreatif sudah tentu akan dapat melihat berbagai peluang didalamnya. Anda bisa membuat iklan apa saja. Sama ada ia dalam bentuk jasa/pelayanan atau pun perusahaan biasa. Saya akan mengajar anda dan memberitahu “RAHASIA” untuk mendapatkan uang yang bayak daripada iklan ini.

MILIKI RAHASIA INI SEKARANG!

Sejak beberapa tahun lalu saya telah menggunakan rahasia ini di mana pada waktu itu saya masih berada di luar negeri. Saya gagal dalam menjalankan usaha, tidak punya uang, dan banyak hutang. Saya telah menemui satu rahasia unik pada satu hari sewaktu saya sedang membaca majalah terbitan luar negeri. RAHASIANYA ialah : MENULIS, MENERBITKAN PANDUAN “BAGAIMANA UNTUK…” secara pos. Seperti panduan yang sedang anda baca ini, ia merupakan satu rahasia yang dapat membawa kesan kesuksesan dan kekayaan kepada anda jika digunakan dengan betul.

Saya tidak pernah memahami dan mengetahui apapun tentang penulisan, penerbitan dan periklanan. Malah saya tiada ijazah, diploma atau ijazah tertentu di dalam ketiga bidang ini. Sebaliknya saya hanyalah lulusan sekolah menengah atas (SLTA) saja dan memegang ijazah yang rendah yang mungkin tidak ada nilainya pada zaman sekarang. Dengan perasaan serba kekurangan saya mempelajari semua rahasia dan tehnik ini melalui sebuah buku yang saya beli melalui pesanan pos dari luar negeri yang bertajuk HOW TO MAKE MILLION WITH YOUR IDEAS yang di tulis oleh Dan S. Kennedy. Walaupun dulu tidak begitu memahaminya, tetapi sekarang saya sudah mahir dan berhasil memperoleh penghasilan yang sangat lumayan.


CARA MENJADIKAN Rp100.000 - Rp250.000
MENJADI Rp15.000.000 DALAM WAKTU 60 HARI

Apa yang perlu dilakukan untuk memperoleh penghasilan seperti di atas ialah dengan membuat usaha seperti yang telah diterangkan pada halaman yang sebelum ini. Anda mungkin perlu mengeluarkan uang sebanyak Rp100.000-Rp250.000 untuk membuat beberapa seri iklan (4-10).

Anda boleh membuat iklan sekali saja dulu, tetapi ia tidak begitu berkesan karena tidak banyak pembaca yang melihat iklan anda apalagi jika ia berukuran kecil. Kebanyakan pendatang baru dalam bidang ini menganggap hanya dengan membuat iklan sekali saja ia dapat menghasilkan penghasilan yang banyak dengan cepat.

Perkara seperti ini tidak akan berlaku, karena jika anda sering dilihat oleh orang, barulah mereka dapat mengenali anda dan yakin dengan anda. Itulah yang berlaku, mungkin anda juga akan mendapat surat pertanyaan yang agak banyak daripada pembaca iklan anda tetapi pada waktu yang sama mereka juga mengirim surat kepada berpuluh-puluh pengiklan yang lain.

Jadi jika anda menjual produk yang sama dengan orang lain pada harga yang berbeda-beda, ini bisa meragukan mereka. Atau pun pengiklan lain mempunyai produk dan cara penyampaian yang jauh lebih menyakinkan, maka anda akan ketinggalan.

Jika anda membuat iklan dengan harga Rp100.000 untuk 2 kali iklan (contoh) dan anda menjual produk dengan harga Rp20.000. Kemudian anda mendapat 15 pesanan, ini berarti anda mendapat Rp300.000 kemudian anda keluarkan semula uang tersebut untuk terus membuat iklan. Umpamanya selepas itu anda akan mendapat Rp1.200.000 maka anda perlu mengeluarkan lagi sebagian daripadanya.

Begitulah proses seterusnya sehingga anda bisa memperoleh penghasilan sehingga Rp15.000.000 dalam waktu 2 bulan ataupun 60 hari. Perkara ini telah saya lakukan, ia memang menarik dan menakjubkan sekali di bandingkan dengan cara lain untuk mencari uang. Sekarang mungkin giliran anda juga menikmati penghasilan sedemikian.

CARA UNTUK MENJADI KAYA

Anda dapat mencipta kesuksesan dan kekayaan dengan menjalankan usaha yang mudah di rumah tanpa perlu mengganggu karier asal anda sehingga merasa yakin jika anda mau berhenti kerja. Usaha seperti ini juga sangat sesuai dijalankan oleh para ibu rumah tangga atau para pensiunan. Anda bisa mempelajari sistem ini secara bertahap-tahap.

MENGHASILKAN BUKU PANDUAN/LAPORAN BERNILAI Rp Rp Rp R pRp Rp Rp

Anda bisa menghasilkan buku atau panduan mengenai tajuk apa saja dalam bentuk laporan mudah yang ditulis dalam beberapa halaman saja. Ia mungkin mengenai perkara yang anda sukai, hobi, karier, pelajaran, masakan dan sebagainya untuk mengisi “masa lapang” yang terbuang begitu saja. Apa yang perlu dilakukan ialah memberikan suatu tajuk yang menarik minat banyak orang yang akan membacanya. Contohnya seperti menanam bunga, anda bisa membuat tajuk begini “RAHASIA MEMPEROLEHI UANG LUMAYAN DIMASA LAPANG” Anda boleh menceritakan mengenai hobi menanam bunga dan menjual bunga, hobi menjahit dan mengambil upah menjahit baju, hobi memasak dan menjual resep atau menjual makanan.

Apa yang penting ialah fokuskan tentang tajuk apa saja, kemudian fikirkan bagaimana tajuk-tajuk tersebut dapat diolah supaya ia kelihatan seperti dapat menghasilkan uang, Bagi mereka yang berfikiran kreatif dan inovatif sudah tentu akan dapat memikirkan ide yang baik. Sebagaimana saya pernah melakukan diwaktu awal saya membabitkan diri dalam bidang ini.

Saya hanya menulis panduan sebanyak 4 halaman mengenai cara memperoleh uang menggunakan kamera. Caranya ialah saya mencari ide – ide tersebut didalam majalah dan buku-buku, kemudian saya terjemahkan dan olah semula. Anda bisa menulisnya dengan mesin tik biasa atau pun mengupah kawan-kawan anda yang memiliki komputer untuk menuliskannya.

Anda boleh menjual panduan anda dengan harga antara Rp5.000 hingga Rp20.000 sebuah kerana ia adalah hak anda. Anda boleh menjual laporan/panduan anda dengan membuat iklan di surat kabar dan majalah.

MENGGUNAKAN MAJALAH / SURAT KABAR

Banyak surat kabar dan majalah yang menyediakan ruangan iklan dengan mengenakan tarif yang terjangkau. Ia bisa menjadi satu peluang yang sangat menguntungkan sekali kepada anda. Mungkin anda hanya dikenakan harga di antara Rp50.000 hingga Rp80.000 untuk sekali terbitan, tetapi jika anda memiliki produk/laporan yang menarik maka ia akan lebih memudahkan usaha anda kelak.

Cara membuat iklan bisa anda pelajari sedikit demi sedikit, dimana dengan menggunakan proses ini secara terus-menerus ia akan menjadikan anda mahir dan menambah lagi pengetahuan anda nanti. Mungkin iklan anda yang pertama hanya berharga Rp50.000 –Rp100.000 dan daripadanya anda hanya mendapat keuntungan beberapa ratus ribu saja jika produk anda itu baik.

Selepas itu apa yang perlu dilakukan ialah mengeluarkan semula sebagian penghasilan anda untuk membuat iklan yang lebih besar atau membuat iklan di dalam beberapa penerbitan yang lain. Dengan cara itu anda akan memperoleh penghasilan yang lebih besar dan mungkin jumlahnya puluhan juta rupiah.

Jangan cepat merasa puas dengan usaha anda itu, untuk supaya berhasil di dalam bidang ini dan memperoleh penghasilan yang terus-menerus, anda harus membuat iklan secara terus-menerus. Kebanyakan usahawan yang menceburi bidang ini akan gagal jika mereka lekas merasa puas dan tidak mau membuat kajian serta tidak memperbaiki gaya dan cara mereka membuat iklan. Mereka hanya meniru atau menjiplak produk orang lain secara bulat-bulat.

Mungkin ada orang lain yang menjual produk yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah maka penjualan anda bisa merosot, tetapi jika produk tersebut memang milik anda sepenuhnya, anda akan mempunyai banyak kelebihan.

Dengan membuat iklan yang terus-menerus dan konsisten, anda akan membuat kerja yang terus-menerus yang mana ia juga akan menghasilkan penghasilan yang tetap dan sangat lumayan.
KLIK : http://easy-milyuner.com

BISNIS ITU PERMAINAN, BUKAN ILMU PENGETAHUAN...!

Selama kita merasa belum familiar dan takut memulai bisnis, biasanya yang timbul di pikiran kita adalah: “belajar!”. Pilihannya mungkin dengan jalan mengambil program S2 dan jadi seorang MBA, atau ikut sebanyak-banyaknya seminar dan pelatihan.Atau bisa juga dengan berguru dan mengabdi pada seorang begawan bisnis. Kira-kira, sudah selaraskah alur pemikiran yang sedemikian dengan apa yang terjadi pada kenyataannya? Mari kita telaah.Kebanyakan dari kita berbisnis karena ingin sukses, lalu menjadi kaya raya. Kita membayangkan, betapa enak dan hebatnya bila kita dapat sesukses dan sekaya Bill Gates atau Donald Trump. Menurut pandangan masyarakat pada umumnya, mereka itulah orang-orang sukses yang sebenar-benarnya. Merekalah sosok-sosok pebisnis yang prestasinya membuat banyak orang terobsesi. Maka tidak heran jika para pakar pun berusaha menyadap dan mempelajari segala hal yang ada pada orang-orang sukses itu, dengan harapan dapat mentransfer nilai-nilai kesuksesannya kepada orang-orang lain yang juga ingin menjadi figur sukses. Mereka berpendapat bahwa: “Leaders are made, not born”.Selanjutnya, segala sepak terjang yang dilakukan oleh para pebisnis tersebut, dikumpulkan, dipilah-pilah, lalu dianalisis. Dari analisis itu dibuat teori-teori. Hasilnya, muncullah berbagai teori kesuksesan yang terkemas dalam materi-materi “ilmu bisnis”, wacana profesionalisme, ilmu kepemimpinan (leadership), dan lain sebagainya. Orang-orang awam memang ingin sekali menemukan cara-cara yang bisa membantu mereka untuk secara cepat mencapai kesuksesan. Semacam rel kereta yang tinggal diikuti saja akan mengantar orang tiba di gerbang kejayaan. Namun demikian, apa benar kalau kita ingin menjadi figur sukses -- lebih spesifiknya pebisnis sukses -- harus menempuh perjalanan yang sarat dengan teori-teori kesuksesan seperti itu? Dari berbagai catatan yang ada, tampaknya tidak demikian. Banyak sepak-terjang yang dilakukan oleh para pemimpin bisnis dunia tidak mencerminkan bahwa kesuksesan mereka disebabkan pembelajaran yang sungguh-sungguh dalam ilmu bisnis, profesionalisme dan teori kepemimpinan. Tidak juga pengetahuan ekonomi, teori-teori tentang kebebasan finansial, ilmu marketing dan lain sebagainya. Pun, tidak karena mereka rajin mengikuti seminar kesuksesan atau lokakarya tentang strategi bisnis.Di lain pihak, banyak pemimpin bisnis ternyata merupakan orang-orang yang justru tidak suka belajar, malas sekolah, dan hanya ingin bermain-main saja. Boro-boro ikut seminar atau lokakarya. Lho kok bisa? Ada beberapa contoh kasus. Yang pertama, Thomas Alva Edison. Nama ini sudah kita tahu sejak di bangku SD bukan? Namun, tentunya kita kenal Edison lebih sebagai tokoh ilmu pengetahuan, karena sekolah memfokuskan ajaran hanya pada penemuan atas lampu pijar dan berbagai temuan teknis lain yang dilakukannya. Maka jarang kita memperhatikan bahwa sesungguhnya Thomas Alva Edison adalah juga seorang pengusaha besar yang sukses. Ia adalah pemilik dan pendiri berbagai perusahaan dengan nama-nama seperti Lansden Co. (mobil/otomotif), Battery Supplies Co. (baterai), Edison Manufacturing Co. (baterai dsb), Edison Portland Cement Co. (semen dan beton), North Jersey Paint Co. (cat), Edison General Electric Co. (alat listrik dll), dan banyak lainnya. Salah satu yang masih berjaya sampai sekarang adalah General Electric.Apakah untuk mencapai itu semua Edison harus bersusah-payah mengikuti berbagai sekolah dan pendidikan tinggi? Atau mengikuti seminar kelas dunia yang diselenggarakan oleh para pakar kesuksesan, pakar bisnis atau pakar financial freedom? Ternyata tidak. Figur Edison adalah figur pemalas yang hanya tahan 3 minggu bersekolah. Ia lebih suka bermain-main dengan perkakas, dengan kawat dan dengan listrik. Itu kesenangannya dan dengan itu ia sukses.Contoh lain adalah Kenji Eno. Ia juga tidak suka sekolah. Ia cuma suka bermain-main dengan permainan, istimewanya dengan video games. Kelas 2 SMA berhenti sekolah terus nganggur. Lalu dapat kerja di perusahaan perangkat lunak, sampai akhirnya ia berhasil mendirikan perusahaan perangkat lunaknya sendiri yang dinamakan WARP. Dalam tempo beberapa tahun saja Kenji Eno mampu membawa perusahaannya menjadi perusahaan video games terhebat di dunia yang diakui oleh tokoh-tokoh industri.Fenomena-fenomena yang dibuat oleh orang-orang semacam Edison dan Kenji Eno ini memberi kesan kepada kita semua bahwa bisnis itu sebenarnya lebih dekat kepada sebuah permainan, dan terlalu jauh untuk diperlakukan sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Gede Prama yang dikenal sebagai pakar manajemen (bahkan dijuluki Stephen Covey Indonesia), mengomentari fenomena Kenji Eno sebagai kesuksesan dari kebebasan berfikir yang mampu melompat, karena belum terkena polusi-polusi yang dibuat sekolah.Menurut saya, adalah keliru mempelajari fenomena pemimpin, untuk menciptakan pemimpin. Demikian juga, keliru mempelajari fenomena pebisnis sukses, untuk mencetak pebisnis sukses. Sebab, fenomena pemimpin (atau pebisnis) adalah fenomena manusia, yang tidak sama dengan fenomena alam. Kalau Isaac Newton mempelajari peristiwa jatuhnya buah apel ke tanah (fenomena alam) dan kemudian menemukan hukum gavitasi, maka itu oke-oke saja. Karena fenomena alam tidak berubah, hukum gravitasi pun akan tetap abadi.Akan tetapi, mempelajari fenomena manusia pasti akan menimbulkan frustrasi. Sebab, manusia merupakan mesin perubahan, sehingga tidak akan ada fenomena manusia yang tinggal tetap abadi sepanjang masa, berlawanan dengan yang kita lihat pada peristiwa jatuhnya buah apel. Pemimpin, dalam bidang apa pun termasuk bisnis, adalah sosok manusia yang bebas, yang bertindak semaunya tanpa memperhatikan teori mau pun kaidah, sehingga nyaris percuma kalau kita ingin mempelajari dan mengikuti jejak sepak terjangnya.Coba lihat, pada saat terjadinya resesi ekonomi dunia tahun 1929, semua orang berdasarkan teori-teori yang ada, berusaha untuk berlaku sehemat mungkin. Tapi sebaliknya, Matsushita si raja elektrik dari Jepang malah royal mengeluarkan uang. Seakan uang itu tidak lebih dari mainan saja layaknya. Meski pun bukan tanpa alasan dia berlaku demikian.Lihat juga Kim Woo Chong, pendiri imperium Daewoo. Ketika semua pengusaha (juga dengan teori-teori yang ada) berkonsentrasi memasuki pasar negara-negara kaya semacam Amerika dan Eropa, ia malah dengan santainya masuk ke pasar-pasar “keras” seperti Iran, Sudan dan Rusia serta negara-negara blok timur.“Kesia-siaan” mempelajari dan berusaha mengikuti sepak terjang para pemimpin bisnis bisa dirasakan secara langsung di lapangan. Saat pertama kali Harvard Business Review mempublikasikan konsep pemasaran yang beken dengan “Marketing Mix” 4P (product, price, place dan promotion), nyaris semua pengusaha serta pakar bisnis menganut konsep ini secara fanatik. Begitu juga dengan perguruan-perguruan tinggi dan sekolah manajemen.Tapi, tidak terlalu lama, sebagai akibat “ulah” para pemimpin bisnis yang gemar bermain-main, perubahan tren perekonomian dan industri memaksa para pakar dan pembelajar merubah lagi konsepnya dengan 6P, 8P bahkan yang terakhir disebutkan sebagai 12P. Terus bagaimana? Kalau kita harus bersiaga setiap saat untuk belajar dan tidak ketinggalan zaman dengan ilmu marketing, kapan kita berbisnis?Saya rasa kita semua banyak yang terjebak dan hanyut dalam “arus ilmu pengetahuan” yang dibuat oleh mereka yang “pakar ilmu pengetahuan”, sehingga kita tidak sempat lagi berinovasi yang justru merupakan kunci sukses bisnis. Kita malah terus menerus “dipaksa” mengejar ketinggalan ilmu pengetahuan tanpa tahu di mana ujung pangkalnya.Pertanyaannya: ”Sebenarnya kita mau jadi pebisnis atau mau jadi ilmuwan sih?”Saya sendiri yakin bahwa bisnis dan kesuksesan itu adalah semacam permainan saja. Seperti apa yang dikatakan oleh William Cohen dalam tulisannya “The Art Of The Leader” : “Success is acquired by playing hard, not by working hard..”.Mengacu pada obsesi banyak orang tentang Bill Gates dan Donald Trump sebagaimana disebut di atas, perlu diketahui bahwa kedua orang tokoh ini pun mencapai sukses dari kesenangannya bermain-main. Bill Gates sejak masih berusia 13 tahun sudah bermain-main dengan perangkat lunak komputer, dan dengan itu ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Donald Trump juga sejak kecil selalu bermain-main ke kantor ayahnya, Fred Trump. Dia suka sekali melihat-lihat maket gedung dan pencakar langit, sebelum tertarik dengan bidang bisnis sang ayah, yaitu properti. Dan jadilah Donald Trump seorang Raja Properti.Terakhir yang ingin saya sampaikan adalah, orang yang mempelajari ilmu kepemimpinan tidak akan menjadi pemimpin. Tapi, orang yang mencoba menjadi pemimpin, akan menjadi pemimpin. Demikian juga, orang yang mempelajari ilmu bisnis, tidak akan menjadi pebisnis. Tapi, orang yang mencoba menjadi pebisnis, akan menjadi pebisnis.

Salam sukses,
Rusman Hakim
Pengamat Kewirausahaan
Email: rusman@gacerindo.com
Blog: http://rusmanhakim.blogspot.com
Group: gacerindo-club@yahoogroups.com
Mobile: 0816-144.2792

Peluang Bisnis Abad 21

KLIK http://easy-milyuner.com

Sikap Mental Pengusaha

Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik.
Unsur ini yang menentukan apakah seseorang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya
menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi akan menjadi kader pembangun bangsa,
sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri.
Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan meraja lela dinegeri ini. Itu
sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur terpenting dalam dunia kewiraswastaan
sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan
ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam hal motivasi dan proaktivitas.
Banyak hal yang bisa menjadi ciri-ciri orang yang bersikap mental baik. Mereka adalah orang
yang tidak akan berusaha mencuri atau korupsi, walaupun kesempatan untuk itu terbuka lebar.
Seseorang belum bisa dikatakan sebagai orang baik bila ia tidak mencuri karena didekatnya ada
polisi. Orang yang bersikap mental baik akan selalu bekerja rajin tanpa harus diperintah, dan
konsisten tanpa harus diawasi. Mereka juga selalu berinisiatif melakukan hal-hal positif bila dirasa
perlu, tanpa didorong-dorong oleh orang lain. Selalu mempunyai motivasi kuat serta semangat
yang menggebu dalam mencapai cita-cita.
Sikap mental juga amat menentukan keberhasilan seseorang. Harvard, sebuah institusi yang amat
terpercaya di Amerika menyatakan bahwa keberhasilan orang-orang sukses didunia ini, ternyata
lebih banyak ditentukan oleh sikap mentalnya dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis
yang dimiliki. Bila ditarik angka perbandingan, angkanya adalah 85% sikap mental, 15%
kemampuan teknis.
Akan tetapi ironisnya, komposisi materi pendidikan yang diterapkan disekolah-sekolah diseluruh
dunia menunjukkan perbandingan yang sebaliknya, yaitu 90% terdiri dari pelajaran-pelajaran
teknis dan hanya 10% yang berhubungan dengan pembinaan sikap mental !
Apa yang ditunjukkan oleh Harvard tentu membuka mata kita bahwa pantaslah kalau didunia ini
lebih banyak didapati manusia yang berpikir negatif, rendah diri, ciut dan cenderung jahat dari
pada mereka yang bersikap mental positif, antusias, percaya diri dan penuh hormat kepada
sesama. Itu juga barangkali yang menyebabkan di Indonesia saat ini banyak peristiwa-peristiwa
perkelahian pelajar, unjuk-rasa dan perselisihan buruh-majikan sampai kepada kasus-kasus
korupsi dan kolusi.

Pola Dasar Kewiraswastaan


Sosok kewiraswastaan yang ideal, menuntut nilai-nilai kearah kualitas manusia yang semapan
mungkin. Kaitannya dengan perpolitikan, mungkin selaras dengan dambaan hadirnya Manusia
Indonesia Seutuhnya. Maka, dapat dimengerti kalau dinyatakan bahwa ilmu kewiraswastaan
adalah ilmu tentang penghidupan. Ilmu yang akan membukakan pengertian tentang bagaimana
seyogyanya manusia meniti penghidupannya dan nilai-nilai apa yang diperlukan untuk dapat
mencapai cita-cita hidup hakiki.
Manusia tidak ubahnya sebuah mobil. Mesinnya boleh seperkasa dan setangguh apapun, bodinya
juga harus sekuat dan semulus mungkin. Tapi di atas itu semua, mobil harus mempunyai kemudi
dan rem yang baik, kuat serta mudah untuk dioperasikan. Bila tidak, makin kuat bodinya, makin
hebat tenaga mesinnya, makin cepat juga ia akan menimbulkan celaka kepada siapa saja.
Begitupun manusia. Untuk membina manusia menjadi mahluk yang berguna, tidak cukup hanya
memberikan kecerdasan, keterampilan atau kepiawaian teknis saja. Prioritas mendasar adalah
dengan membangun sikap mental yang baik terlebih dahulu. Sebab, seperti pepatah mengatakan,
ilmu tanpa sikap mental menghasilkan kezaliman, sedangkan sikap mental tanpa ilmu adalah kelemahan. Dua aspek ini harus hadir saling isi mengisi, karena jika terjadi absen pada salah
satunya, maka akan berdampak buruk.
Struktur prioritas kewiraswastaan terdiri dari 4 (empat) lapisan. Lapisan terdalam merupakan inti
(core), sedangkan 3 lapisan berikutnya merupakan pendukung yang ideal untuk mencapai
kesempurnaan prestasi. Struktur ini berlaku universal, tidak hanya bagi mereka yang berkarir
dijalur wiraswasta. Para pejabat, karyawan, buruh, kaum profesional dan siapa pun seyogyanya
memiliki pola dasar ini.
Struktur nilai kewiraswastaan dimaksud terdiri dari elemen-elemen :
1). Sikap Mental (attitude).
2). Kepemimpinan/kepeloporan (leadership).
3). Ketatalaksanaan (management).
4). Keterampilan (skill)..