Sabtu, 10 Mei 2008

Sikap Mental Pengusaha

Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik.
Unsur ini yang menentukan apakah seseorang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya
menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi akan menjadi kader pembangun bangsa,
sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri.
Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan meraja lela dinegeri ini. Itu
sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur terpenting dalam dunia kewiraswastaan
sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan
ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam hal motivasi dan proaktivitas.
Banyak hal yang bisa menjadi ciri-ciri orang yang bersikap mental baik. Mereka adalah orang
yang tidak akan berusaha mencuri atau korupsi, walaupun kesempatan untuk itu terbuka lebar.
Seseorang belum bisa dikatakan sebagai orang baik bila ia tidak mencuri karena didekatnya ada
polisi. Orang yang bersikap mental baik akan selalu bekerja rajin tanpa harus diperintah, dan
konsisten tanpa harus diawasi. Mereka juga selalu berinisiatif melakukan hal-hal positif bila dirasa
perlu, tanpa didorong-dorong oleh orang lain. Selalu mempunyai motivasi kuat serta semangat
yang menggebu dalam mencapai cita-cita.
Sikap mental juga amat menentukan keberhasilan seseorang. Harvard, sebuah institusi yang amat
terpercaya di Amerika menyatakan bahwa keberhasilan orang-orang sukses didunia ini, ternyata
lebih banyak ditentukan oleh sikap mentalnya dibandingkan dengan peranan kemampuan teknis
yang dimiliki. Bila ditarik angka perbandingan, angkanya adalah 85% sikap mental, 15%
kemampuan teknis.
Akan tetapi ironisnya, komposisi materi pendidikan yang diterapkan disekolah-sekolah diseluruh
dunia menunjukkan perbandingan yang sebaliknya, yaitu 90% terdiri dari pelajaran-pelajaran
teknis dan hanya 10% yang berhubungan dengan pembinaan sikap mental !
Apa yang ditunjukkan oleh Harvard tentu membuka mata kita bahwa pantaslah kalau didunia ini
lebih banyak didapati manusia yang berpikir negatif, rendah diri, ciut dan cenderung jahat dari
pada mereka yang bersikap mental positif, antusias, percaya diri dan penuh hormat kepada
sesama. Itu juga barangkali yang menyebabkan di Indonesia saat ini banyak peristiwa-peristiwa
perkelahian pelajar, unjuk-rasa dan perselisihan buruh-majikan sampai kepada kasus-kasus
korupsi dan kolusi.

Tidak ada komentar: