Sabtu, 10 Mei 2008

Pola Dasar Kewiraswastaan


Sosok kewiraswastaan yang ideal, menuntut nilai-nilai kearah kualitas manusia yang semapan
mungkin. Kaitannya dengan perpolitikan, mungkin selaras dengan dambaan hadirnya Manusia
Indonesia Seutuhnya. Maka, dapat dimengerti kalau dinyatakan bahwa ilmu kewiraswastaan
adalah ilmu tentang penghidupan. Ilmu yang akan membukakan pengertian tentang bagaimana
seyogyanya manusia meniti penghidupannya dan nilai-nilai apa yang diperlukan untuk dapat
mencapai cita-cita hidup hakiki.
Manusia tidak ubahnya sebuah mobil. Mesinnya boleh seperkasa dan setangguh apapun, bodinya
juga harus sekuat dan semulus mungkin. Tapi di atas itu semua, mobil harus mempunyai kemudi
dan rem yang baik, kuat serta mudah untuk dioperasikan. Bila tidak, makin kuat bodinya, makin
hebat tenaga mesinnya, makin cepat juga ia akan menimbulkan celaka kepada siapa saja.
Begitupun manusia. Untuk membina manusia menjadi mahluk yang berguna, tidak cukup hanya
memberikan kecerdasan, keterampilan atau kepiawaian teknis saja. Prioritas mendasar adalah
dengan membangun sikap mental yang baik terlebih dahulu. Sebab, seperti pepatah mengatakan,
ilmu tanpa sikap mental menghasilkan kezaliman, sedangkan sikap mental tanpa ilmu adalah kelemahan. Dua aspek ini harus hadir saling isi mengisi, karena jika terjadi absen pada salah
satunya, maka akan berdampak buruk.
Struktur prioritas kewiraswastaan terdiri dari 4 (empat) lapisan. Lapisan terdalam merupakan inti
(core), sedangkan 3 lapisan berikutnya merupakan pendukung yang ideal untuk mencapai
kesempurnaan prestasi. Struktur ini berlaku universal, tidak hanya bagi mereka yang berkarir
dijalur wiraswasta. Para pejabat, karyawan, buruh, kaum profesional dan siapa pun seyogyanya
memiliki pola dasar ini.
Struktur nilai kewiraswastaan dimaksud terdiri dari elemen-elemen :
1). Sikap Mental (attitude).
2). Kepemimpinan/kepeloporan (leadership).
3). Ketatalaksanaan (management).
4). Keterampilan (skill)..

Tidak ada komentar: